Biografiku.com | Profil dan Biografi Winston Churchill. Ia merupakan salah satu tokoh politik dan perdana menteri Inggris yang paling terkenal karena kepemimpinannnya ketika perang dunia II berlangsung.
Ia merupakan tokoh penting ketika perang dunia II berlangsung. Dibawah kepemimpinannya, ia berhasil membawa Inggris menjadi keluar sebagai pemenang dalam perang dunia II. Tak heran bila ia dianggap sebagai seorang pahlawan. Selain sebagai perdana menteri, Winston Churchill juga dikenal sebagai seorang pengarang.
Biodata Winston Churchill
Nama | Sir Winston Leonard Spencer Churchill |
---|---|
Lahir | Inggris, 30 November 1874 |
Wafat | Inggris, 24 Januari 1965 |
Orang Tua | Lord Randolph Churchill (ayah), Lady Randolph Churchill (ibu) |
Istri | Clementine Churchill |
Anak | Randolph Churchill, Mary Soames, Diana Churchill, Sarah Churchill, Marigold Churchill |
Dikenal | Perdana Menteri Inggris, Pahlawan Kemenangan Inggris di Perang Dunia II |
Biografi Winston Churchill
Nama lengkapnya adalah Sir Winston Leonard Spencer Churchill. Ia lahir pada tanggal 30 November 1874 dan wafat tanggal 24 Januari, 1965.
Winston Churchill merupakan anak seorang bangsawan bernama Lord Randolph Churchill (ayah) seorang tokoh politik Inggris. dan Lady Randolph Churchill (ibu) yang merupakan putri dari jutawan Amerika Leonard Jerome.
Masa Kecil
Seperti anak laki-laki lain yang berasal dari kelas atas di masa itu, masa kecil Winston Churchill kebanyakan dihabiskan di asrama sekolah. Ketika ujian bahasa Latin, ia hanya menulis titel, namanya, nomor 1 dan titik.
Meskipun ia diterima masuk, ia ditempatkan di kelas untuk murid yang tidak berprestasi, pelajaran dikonsentrasikan ke bahasa Inggris, bidang pelajaran yang dikuasai dengan sangat baik oleh Churchill.
Sekarang, setiap tahun, sekolah Harrow memberikan penghargaan Churchill (Churchill essay-prize) untuk karangan yang membahas topik yang telah ditentukan sebelumnya oleh kepala bagian bahasa Inggris.
Ibu Churchill Lady Randolph dikenal jarang mengunjungi putranya, meskipun begitu Churchill sangat mencintai dan mengagumi ibunya. Churchill sering menulis surat, meminta ibunya untuk datang menjenguk atau meminta ayahnya agar membiarkan ia pulang ke rumah.
Setelah Winston Churchill dewasa, hubungan antara Winston dan ibunya menjadi lebih dekat, sehingga hubungan mereka lebih mirip dengan hubungan kakak-beradik dan persahabatan yang erat.
Hubungan antara Churchill dan ayahnya tidaklah erat, meskipun begitu ia selalu mengikuti karir ayahnya. Pada tahun 1816, dia memproklamasikan, “Ayah saya adalah kanselir keuangan (Chancellor of the Exchequer) dan satu hari nanti, akupun akan melakukan hal yang sama.”
Ia tidak mempunyai banyak teman sewaktu kecil dan hal ini selalu teringat olehnya. Churchill sangat dekat dengan pengasuhnya, Elizabeth Anne Everest, dan sangat sedih sewaktu ia meninggal pada 3 Juli, 1895. Churchill membayar biaya pemakamannya di City of London Cemetery and Crematorium.
Prestasinya di Harrow tidak memuaskan, Churchill sering dihukum karena nilainya yang buruk dan dianggap tidak berusaha untuk belajar lebih baik. Perilakunya yang independen dan sifatnya yang sering memberontak menjadi halangan untuk mempelajari mata pelajaran klasik seperti bahasa Latin dan sejarah Yunani kuno.
Meskipun demikian ia menunjukan bakat besarnya di mata pelajaran lain, seperti sejarah, dimana ia sering mendapatkan nilai terbaik. Churchill sering dianggap, terutama kare ia sendiri beranggap begitu, gagal untuk berprestasi di sekolah.
Akan tetapi dia pernah berprestasi dengan menjuarai pertandingan anggar di sekolah. Churchill pernah menjadi anggota freemason sekitar tahun 1895, beberapa saat setelah ayahnya meninggal sampai sekitar tahun 1912.
Masuk di Militer
Dalam Biografi Winston Churchill, diketahui bahwa ia ikut akademi militer di Sandhurst. Setelah lulus pada umur 20 tahun, Churchill bergabung dengan tentara sebagai Subaltern di resimen kavaleri Hussar IV. Resimen ini ditempatkan di Bengaluru, India.
Setelah ia tiba di India, Churchill mengalami cedera di bahunya. Di India, Winston Churchill menghabiskan sebagian besar waktunya bermain polo. Situasi ini tidak memuaskan Churchill yang masih muda dan haus pengalaman militer.
Ia mulai mencari kesempatan untuk bisa bergabung dalam perang. Tahun 1895, Churchill dan Reggie Barnes mendapatkan ijin pergi ke Kuba untuk menjadi pengamat perang antara prajurit Spanyol dan gerilyawan Kuba. Churchill juga mendapatkan komisi untuk menjadi koresponden surat kabar Daily Graphic.
Churchill sangat gembira ketika ia terlibat dalam baku tembak untuk pertama kali pada ulang tahunnya yang ke 21. Sewaktu dalam perjalanan ke Kuba, ia sempat mengunjungi Amerika Serikat untuk pertama kalinya dan diperkenalkan ke komunitas New York oleh teman dekat ibunya, Bourke Cockran.
Pada tahun 1897 Churchill mencoba untuk mengunjungi Perang Yunani-Turki akan tetapi perang ini berakhir sebelum ia tiba di medan perang. Karena itu ia memutuskan untuk mengambil cuti dan berlibur di Inggris.
Begitu ia mendengar mengenai pemberontakan Pathan di North West Frontier, India (sekarang merupakan daerah Pakistan), ia langsung kembali ke India untuk berpartisipasi dalam perang untuk mengakhiri pemberontakan tersebut.
Sir Bindon Blood, pemimpin dari pasukan expedisi yang ditugaskan untuk melawan pemberontak Pathan, telah menjanjikan Churchill bahwa ia dapat ikut serta di konflik ini.
Sewaktu bertugas di pasukan expedisi selama enam minggu, Churchill juga menulis artikel untuk surat kabar The Pioneer dan The Daily Telegraph untuk 5 poundsterling per artikel. Bulan Oktober tahun 1897, Churchill kembali ke Inggris.
Buku pertamanya mengenai konflik diatas, The Story of Malakand Field Force, diterbitkan pada bulan Desember. Secara resmi Churchill masih ditempatkan di India, tapi ia berhasil mendapat ijin cuti jangka panjang.
Oleh karena itu, Churchill dapat meluangkan waktunya untuk berusaha agar dipilih sebagai prajurit yang akan dikirim untuk kembali menguasai Sudan, pasukan ini dipilih dan akan dipimpin oleh Horatio Kitchener.
Kitchener sebenarnya tidak menginginkan Churchill sebagai pasukannya, akan tetapi Churchill meggunakan koneksinya sehingga Perdana Menteri Robert Arthur Talbot Gascoyne-Cecil mengirim telegram ke Kitchener.
Pada akhirnya, Churchill berhasil mendapat posisi di 21st Lancers (pasukan yang dipilih langsung oleh Departemen Peperangan. Ia juga menjadi koresponden perang bagi surat kabar Morning Post dengan upah 15 poundsterling per artikel.
Churchill ikut serta dalam serbuan kavaleri (cavalry charge) Inggris yang terakhir dalam pertempuran di Omdurman. Bulan Oktober 1898, Churchill telah kembali ke Inggris dan mulai menulis buku The River War yang diterbitkan dalam dua volume di tahun berikutnya.
Terjun ke Politik
Di tahun 1899 Churchill meninggalkan dinas militer dan memutuskan untuk menitis karir di parlemen. Ia menjadi kandidat bagi partai konservatif di Oldham akan tetapi hanya bisa menduduki tempat ketiga dalam pemilihan tersebut.
Sementara Oldham pada waktu itu hanya mempunyai kuota untuk dua kursi. Tanggal 12 Oktober 1899, Perang Boer kedua dimulai di Afrika Selatan, yang melibatkan Britania dan Afrikaners. Churchill menjadi koresponden perang untuk Morning Post selama empat bulan dan mendapatkan upah 250 poundsterling per bulan.
Setelah tiba di Afrika Selatan, ia ikut menumpang di kereta api yang digunakan oleh tentara Inggris dibawah pimpinan Aylmer Haldane. Kereta ini kemudian tergelincir keluar jalan rel karena serangan dari pasukan Boer yang menggunakan bahan peledak.
Menjadi Tahanan Perang
Churchill, meskipun sudah menjadi rakyat sipil, memimpin pasukan untuk membersihkan jalan rel dari sisa-sisa ledakan sehingga lokomotif dan beberapa gerbong kereta api yang membawa korban luka dapat dievakuasi.
Meskipun kereta api itu akhirnya dapat meloloskan diri, Churchill, beberapa perwira dan prajurit lain tertangkap dan menjadi tahanan perang di Pretoria.
Ia berhasil meloloskan diri dari penjara tahanan perang. Aksi ini mengakibatkan banyak kritik dan kontroversi karena ada yang menganggap bahwa Winston Churchill seharusnya menunggu untuk Haldane.
Satu orang lagi yang merencanakan pelarian tersebut, kedua orang ini tidak mampu atau tidak mau mengambil risiko meloloskan diri dengan memanjat pagar. Setelah berada diluar penjara Pretoria, Churchill menjelajah hampir 480 kilometer ke koloni Portugal di Lourenco Marques, Maputo Bay.
Seorang warga negara inggris yang berprofesi sebagai manajer tambang membantu Churchill dengan menyembunyikannya di tambangnya. Kemudian dia menyeludupkan Winston Churchill kedalam kereta yang bertujuan keluar dari daerah Boer.
Dengan aksi ini Winston Churchill menjadi pahlawan nasional di Britania. Akan tetapi ia tidak kembali ke Inggris, ia memutuskan untuk menumpang kapal laut ke Durban untuk bergabung dengan pasukan yang dipimpin oleh jendral Redvers Buller.
Pasukan ini bertujuan untuk menghancurkan pasukan Boer yang mengepung kota Ladysmith, jika berhasil pasukan ini juga bertujuan untuk mengambil kota Pretoria.
Pada kali ini, meskipun masih menjadi koresponden perang, Churchill juga mendapatkan posisi di regimen kavaleri. Ia ikut serta dalam pertempuran di Spion Kop dan menjadi salah satu prajurit inggris pertama yang memasuki Ladysmith dan Pretoria.
Churchill menerbitkan dua buku mengenai perang Boer, London to Ladysmith via Pretoria yang diterbitkan pada bulan Mei dan Ian Hamilton’s March pada bulan Oktober tahun 1900.
Karir Politik
Churchill menjadi anggota Conservative Party, dia pindah ke Liberals dan menyertai Kabinet ketika berusia awal tiga puluhan. Dia merupakan salah seorang daripada perancang politik dan invasi militer di Gallipoli yang pada akhirnya menemui kegagalan di Dardanelles ketika Perang Dunia I.
Hal itu menyebabkan Winston Churchill disebut sebagai “penyembelih Gallipoli”. Dia merupakan salah seorang yang menandatangani perjanjian Anglo-Irlandia pada tahun 1921 yang menyebabkan Negara Irlandia Bebas.
Partai Liberal kemudian dilanda perpecahan internal. Setelah kalah pada pemilu 1922 dari Edwin Scrymgeour. Churchill kembali ke Partai Konservatif. Dua tahun kemudian pada pemilu 1924 Churchill dilantik mewakili Epping sebagai Konservatif.
Dalam biografi Winston Churchill, ia dilantik sebagai Chancellor of the Exchequer pada tahun 1926 di bawah kepemimpinan Stanley Baldwin. Ia bertanggungjawab mengembalikan Inggris kepada kejayaan.
Churchill kemudian menghabiskan beberapa tahun berikutnya menyelesaikan bukunya yang berjudul History of the English Speaking Peoples. Churchill terkenal dengan penentangannya terhadap kemerdekaan India.
Tidak lama selepas itu, perhatiannya tertumpu kepada kemunculan Adolf Hitler dan peningkatan persenjataan negara Jerman. Ketika itu, Churchill menyerukan Inggris untuk meningkatkan persenjataan guna menyaingi keganasan Jerman.
Menjadi Perdana Menteri Inggris
Pada awal Perang Dunia II Churchill dilantik sebagai First Lord of the Admiralty. Churchill kemudian dilantik sebagai Perdana Menteri Inggris. Ucapan Churchill yang pertama pada masa itu merupakan sumber inspirasi penting Inggris yang saat itu sedang tertekan.
Hampir semua negara di Eropa kala itu bertekuk lutut dan pasrah atas invasi oleh Nazi Jerman. Namun Inggris dibawah kepemimpinan Churchill berketetapan hati untuk tidak menyerah dan bertahan mati-matian ketika Jerman menyerang.
Walaupun peranan Churchill dalam Perang Dunia II tidak dapat disangkal, dia mempunyai banyak musuh di negerinya. Dia menyuarakan kebenciannya kepada ide seperti penyediaan kesehatan umum dan pendidikan yang lebih baik untuk mayoritas penduduk. Hal ini menyebabkan banyak rasa tidak puas hati di kalangan penduduk terutama mereka yang bertempur ketika peperangan.
Segera setelah perang usai, Winston Churchill dikalahkan oleh pesaingnya yakni Clement Attlee dan Partai Buruh (Inggris). Selepas kekalahan Partai Buruh (Inggris) pada Pemilu 1951, Churchill kembali menjabat jabatan Perdana Menteri.
Pada tahun 1953, Winston Churchill dianugerahi dua gelar kehormatan. Dia dikaruniakan gelar Sir menjadi Sir Winston Churchill dan Winston Churchill dianugerahkan Hadiah Nobel dalam penulisan untuk kepakarannya dalam penulisan riwayat dan sejarah dan juga kepintarannya berbicara dalam mempertahankan nilai kemanusiaan.
Winston Churchill Wafat
Pada bulan Juni 1953, Winston Churchill terkena penyakit lumpuh sebelah kiri. Winston Churchill wafat pada 24 Januari 1965. Jasadnya diletakkan di Westminster Hall selama tiga hari dan upacara permakaman negara diadakan di St Paul’s Cathedral. Jasadnya kemudian dikebumikan di tanah keluarga di Saint Martin’s Churchyard, Bladon, Woodstock, Inggris.