Beranda Biografi Tokoh Islam Biografi Utsman bin Affan, Kisah Khulafaur Rasyidin Yang Dermawan

Biografi Utsman bin Affan, Kisah Khulafaur Rasyidin Yang Dermawan

Biografiku.com | Biografi Utsman bin Affan. Beliau dikenal sebagai salah satu sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin setelah Umar Bin Khattab Wafat.

Biografi Utsman bin Affan

Utsman bin Affan juga dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam.

Biodata Utsman bin Affan

NamaUtsman bin Affan
LahirTa'if, Arab Saudi, 574 M
WafatMadinah, Arab Saudi, 17 Juni 656 M
Orang TuaAffan bin Abi al-Ash (ayah), Arwa bint Kurayz (Ibu)
IstriFatima binti Al-Walid, Nailah binti al-Farafishah, Ummu Kultsum binti Muhammad, Ruqayyah binti Muhammad, Umm Al-Banin binti Unaib, Umm Amr binti Jundub, Fakhtah binti Ghazwan
Anak Aban, Abdullah, Amr, Saeed ibn Uthman, Ayesha , Umm Uthman, Al-Walid, Aurvi, Umar, Umm Aban Al-Sagri, Maryam, Khalid, Umm Amr, Umm Aban Al-Kabri, Umm Khalid, Abdul Malik
DikenalKhulafaur Rasyidin

Biografi Utsman bin Affan

Utsman bin Affan lahir pada 574 Masehi dari golongan Bani Umayyah. Ayah Utsman bin Affan bernama Affan bin Abi al-Ash dan ibunya bernama Arwa bint Kurayz. Ayahnya yang dikenal sebagai seorang pedagang kaya raya meninggal dunia saat Utsman masih muda. Dilansir dari Wikipedia mengenai biografi Utsman bin Affan, Beliau diketahui memiliiki saudara bernama Amina.

Ketika ayahnya meninggal dunia, ia mewariskan semua harta dan bisnisnya kepada Utsman bin Affan. Ini menjadikan beliau kemudian menjadi salah satu orang terkaya di kalangan kaum Quraisy.

BACA JUGA :  Profil dan Biografi Raja Salman - Raja Arab Saudi Ketujuh

Utsman dikenal sebagai sosok pedagang yang handal. Bisnisnya sangat berkembang. Selain handal dalam berdagang, beliau juga dikenal sebagai sosok yang sangat dermawan.

Assabiqunal Awwalun

Beliau masuk Islam atas ajakan Abu Bakar dan termasuk golongan Assabiqunal Awwalun (golongan yang pertama-tama masuk Islam).

Rasulullah SAW sendiri menggambarkan Utsman bin Affan sebagai pribadi yang paling jujur dan rendah hati diantara kaum muslimin.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Aisyah bertanya kepada Rasulullah Saw, ‘Abu Bakar masuk tapi engkau biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus, lalu Umar masuk engkau pun biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus.

Akan tetapi ketika Utsman masuk engkau terus duduk dan membetulkan pakaian, mengapa?’ Rasullullah menjawab, “Apakah aku tidak malu terhadap orang yang malaikat saja malu kepadanya?”

Ikut Berhijrah

Pada saat seruan hijrah pertama oleh Rasullullah Saw ke Habbasyiah karena meningkatnya tekanan kaum Quraisy terhadap umat Islam, Utsman bersama istri dan kaum muslimin lainnya memenuhi seruan tersebut dan hijrah ke Habbasyiah hingga tekanan dari kaum Quraisy reda.

Tak lama tinggal di Mekah, Utsman mengikuti Nabi Muhammad Saw untuk hijrah ke Madinah. Pada peristiwa Hudaibiyah, Utsman dikirim oleh Rasullah untuk menemui Abu Sofyan di Mekkah.

Utsman diperintahkan Nabi untuk menegaskan bahwa rombongan dari Madinah hanya akan beribadah di Ka’bah, lalu segera kembali ke Madinah, bukan untuk memerangi penduduk Mekkah.

Menjabat Walikota Madinah

Pada saat Perang Dzatirriqa dan Perang Ghatfahan berkecamuk, dimana Rasullullah Saw memimpin perang, Utsman dipercaya menjabat walikota Madinah.

Saat Perang Tabuk, Utsman mendermakan 1000 1000 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang Tabuk, nilainya sama dengan sepertiga biaya perang tersebut.

BACA JUGA :  Biografi Ibnu Sina, Kisah Ilmuwan Muslim Dijuluki Bapak Kedokteran Modern

Sang Dermawan

Utsman bin Affan juga menunjukkan kedermawanannya tatkala membeli sumur yang jernih airnya dari seorang Yahudi seharga 200.000 dirham yang kira-kira sama dengan dua setengah kg emas pada waktu itu. Sumur itu beliau wakafkan untuk kepentingan rakyat umum.

Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Utsman juga pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering.

Dzunnurain

Dalam Biografi Utsman bin Affan, diketahui bahwa Utsman bin Affan mendapat julukan Dzunnurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah Saw yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum.

Dalam Biografi Utsman bin Affan diketahui bahwa setelah wafatnya Umar bin Khatab sebagai khalifah kedua, diadakanlah musyawarah untuk memilik khalifah selanjutnya.

Ada enam orang kandidat khalifah yang diusulkan yaitu Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abdurahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah.

Selanjutnya Abdurrahman bin Auff, Sa’ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam, dan Thalhah bin Ubaidillah mengundurkan diri hingga hanya Utsman dan Ali yang tertinggal. Suara masyarakat pada saat itu cenderung memilih Utsman menjadi khalifah ketiga.

Khulafaur Rasyidin / Khalifah Islam Ketiga

Maka diangkatlah Utsman yang berumur 70 tahun menjadi khalifah ketiga dan yang tertua, serta yang pertama dipilih dari beberapa calon.

Peristiwa ini terjadi pada bulan Muharram 24 H. Utsman menjadi khalifah di saat pemerintah Islam telah betul-betul mapan dan terstruktur.

Beliau adalah khalifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (haji).

BACA JUGA :  Biografi Ban Ki Moon - Sekjen PBB

Beliau mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya; membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara yang sebelumnya dilakukan di masjid dan Membangun pertanian

Mengumpulkan Mushaf Alquran

Utsman bin Affan juga menaklukan Syiria, Afrika Utara, Persia, Khurasan, Palestina, Siprus, Rodhes, dan juga membentuk angkatan laut yang kuat. Jasanya yang paling besar adalah saat mengeluarkan kebijakan untuk mengumpulkan Al-Quran dalam satu mushaf.

Selama masa jabatannya, Utsman banyak mengganti gubernur wilayah yang tidak cocok atau kurang cakap dan menggantikaannya dengan orang-orang yang lebih kredibel.

Namun hal ini banyak membuat sakit hati pejabat yang diturunkan sehingga mereka bersekongkol untuk membunuh khalifah. Khalifah Utsman kemudian dikepung oleh pemberontak selama 40 hari dimulai dari bulan Ramadhan hingga Dzulhijah.

Meski Utsman mempunyai kekuatan untuk menyingkirkan pemberontak, namun ia berprinsip untuk tidak menumpahkan darah umat Islam.

Utsman bin Affan Wafat

Utsman bin Affan akhirnya wafat sebagai syahid pada hari Jumat tanggal 17 Dzulhijah 35 H ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat sedang membaca Al-Quran.

Persis seperti apa yang disampaikan Rasullullah Saw perihal kematian Utsman yang syahid nantinya. Beliau dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah.

Baca Juga Biografi Sahabat Rasulullah SAW lainnya :

Advertisement