Biografiku.com | Nostradamus dikenal sebagai salah satu peramal paling fenomenal atau terkenal dengan ramalannya yang akurat. Salah satu ramalan Nostradamus yang paling terkenal adalah adalah ramalannnya mengenai Runtuhnya gedung WTC di Amerika Serikat. Bagaimana kisahnya?
Biografi Nostradamus
Nostradamus dikenal dengan nama asli Michel de Notredame or Nostredame. Lahir di Boulougne, Perancis 14 Desember 1503. Dia berdarah Yahudi dari suku Issacher.
Pada usia empat belas tahun, Ia meninggalkan keluarganya dan pergi Avignon, Prancis untuk belajar. Selanjutnya ia kuliah di Universitas Montpellier, di mana dia belajar kedokteran dan juga astrologi. Di masa itu adalah hal umum untuk mempelajari kedua bidang ilmu tersebut.
Lulus Sebagai Seorang Dokter
Nostradamus yang lulus sebagai sarjana kedokteran pada tahun 1522 mulai menyebut dirinya Nostradamus, versi Latin dari dari namanya yang bernama asli Michel de Notredame.
Dalam biografi Nostradamus diketahui bahwa Pada tahun pertama karirnya sebagai seorang Dokter, Peramal ini lebih banyak menghabiskan waktunya di Prancis. Ketika itu banyak kota dan desa hancur oleh wabah bubon atau biasa disebut sebagai “Le Charbon” (“batubara” atau “karbon”) karena luka hitam yang ditinggalkan di tubuh korbannya.
Penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Nostradamus ketika itu memberikan udara segar dan air bagi para penderita penyakit itu. Dia juga merekomendasikan pasiennya untuk diet rendah lemak.
Dia sering memberikan obat herbal yang terbuat dari tumbuhan rose hip, yang kaya akan vitamin C. Berkatnya seluruh kota pulih di bawah perawatannya.
Keyakinannya tentang pengendalian infeksi atau wabah kala itu bertentangan dengan praktik pengobatan pada zamannya. Yang kemudian bisa mengakibatkan tuduhan bid’ah yang berarti pendapat yang menentang ajaran gereja dan akibatnya hukuman mati.
Menikah Dengan Adriela Loubejac
Lalu di tahun 1593, Nostradamus meninggalkan Universitasnya dan memilih tinggal di Bordeux, La Rochelle dan Tolouse. Peramal terkenal ini kemudian menikah dengan seorang gadis cantik bernama Adriela Loubejac, mereka dianugerahi seorang putra dan seorang putri.
Nostradamus menikah dan menetap di kota Agen, Prancis, bersama istrinya. Dar pernikahannya itu, mereka memiliki dua anak.
Sayangnya, Wabah ‘Le Charbon‘ datang lagi. Sementara ia berusaha menyembuhkan yang lain, istri dan dua anak kecilnya meninggal karena wabah. Warga ketika itu memandangnya dengan cibiran karena dia tidak bisa menyelamatkan keluarganya sendiri.
Nostradamus meninggal di Kota Salon 1 Juli 1566. Pria yang ini hidup di dunia selama 62 tahun meninggal karena menderita gout (persendian bengkak dan nyeri) yang berkembang menjadi dropsy (gout berat).
Malam sebelum meninggal, ia memanggil seorang pendeta, sebagai saksi yang akan mendengar pengakuan terakhirnya dan mengucapkan do’a terakhir.
Nostradamus Wafat
Pada malam harinya dia sempat mengatakan bahwa ia tidak akan bisa dijumpai lagi pada saat terbitnya matahari esok. Keesokan paginya, apa yang dikatakan Nostradamus benar.
Ia diketahui bahwa ia ditemukan terbujur sekarat di atas lantai pada posisi menyilang pada bangku yang biasa ia gunakan untuk naik dan turun dari tempat tidur.
Sebelum kematiannya, Nostradamus telah berpesan kepada muridnya agar ia dikubur dalam keadaaan berdiri, begitulah pemakamannya dilakukan, di dalam lubang pada dinding Gereja Cordeliers. Di atas batu yang menandai kuburannya terukir:
“Di sinilah bersemayam tulang belulang seorang tokoh yang paling disegani, Michel Nostradamus, satu-satunya, dalam menilai semua manusia, orang yang berhak menulis dengan pena yang nyaris dibimbing wahyu, di bawah pengaruh bintang-bintang, mengenai peristiwa-peristiwa yang bakal terjadi di seluruh dunia“.
Belakangan sisa-sisa mayatnya dipindahkan ke tempat yang lebih terhormat di dalam Gereja. Pada tahun 1793 selama terjadinya Revolusi Perancis, beberapa penjahat membongkar dan mengambil tengkorak Nostradamus sang peramal.
Dan salah satunya mengeluarkan isinya. Tiba-tiba sebuah peluru nyasar datang dari suatu arah dan membunuhnya seketika. Meskipun bangunan Gerejanya kini telah hancur, mayat Nostradamus belakangan ditemukan kembali di dalam Gereja St. Laurent pada 1813.
Ada yang lucu karena setelah kematiannya, putranya Cesar mencoba mengikuti jejak langkah ayahnya tapi tidak membuahkan hasil.
Dalam keputusasaannya Cesar mengumumkan bahwa kota Vivarais akan ludes dilalap api, dan untuk memastikan bahwa ramalannya ini benar, dia membakarnya sendiri tapi dia berhasil ditangkap dan dibunuh oleh pasukan kerajaan.
Fakta Tentang Nostradamus
- Kata “Nostradamus” adalah salah satu nama yang paling dicari di Internet, bahkan lebih populer dibanding Osama Bin Laden atau Madonna.
- Buku ramalannya telah dicetak ulang selama lebih dari 400 tahun.
- Jika memakai teori kemungkinan maka untuk melakukan ini maka Nostradamus tentunya membutuhkan bukan seribu tapi satu juta bait puisi dalam menebak nama-nama, tempat dan waktu kejadian.
Ramalan Nostradamus
Nostradamus lewat bukunya The Century telah meramalkan tentang Kematian Raja Henry II, Revolusi Perancis, Perang dunia, Munculnya Napoleon, Kejayaan Hitler, Pembunuhan mantan Presiden AS John F Kennedy, Perjalanan ke ruang angkasa, Tenaga nuklir, Ramalan bom atom Hiroshima dan Nagasaki, munculnya HIV dan tragedi Putri Diana, hingga peristiwa WTC 11 September 2001. Berikut beberapa ramalan Nostradamus yang terkenal.
Meramal Sri Paus Berikutnya akan Dibunuh
Nostradamus juga punya ramalan bahwa Sri Paus yang nantinya akan terpilih untuk menggantikan mendiang Paus Yohanes Paulus II, akan mati terbunuh.
Selanjutnya kematian Paus baru itu akan menjadi pencetus invasi Muslim ke Barat, yang akan memecah gereja Katolik. Demikian menurut interpretasi ramalan Nostradamus oleh penulis terkemuka asal Kolombia.
“Paus terpilih berikutnya tak lama akan dibunuh di Italia tengah. Kemudian datang Paus nomor 112, yang akan meninggalkan Roma karena adanya serangan Muslim,” ujar Gonzalo Echeverri, penulis buku mengenai Nostradamus.
Menurut Echeverri, Paus tersebut akan bermarkas di Avignon “Avignon merupakan basis bagi para Paus selama abad ke-14 silam, saat-saat dimana terjadi perpecahan hebat di gereja Katolik dan Eropa”, Perancis dan Paus lainnya akan mengambil alih di Italia, sehingga memecah gereja Katolik menjadi dua bagian. Demikian seperti yang dipublikasikan oleh AFP.
Ramalan Swissair 111 dan Bahtera Sirius
Betapa sulit mencerna ramalan yang jadi kenyataan. Seperti ramalan Nostradamus terhadap kecelakaan Swissair 111 di Nova Scotia, Kanada, dan pemboman NATO terhadap Novi Sad, berikut ini puisi yang menggambarkan kejadian itu dan di terjemahkan oleh Goro Adachi seorang ahli matematik yang kemudian menemukan rumus ‘Babylon Matrix’ yang bisa digunakan memecah (decoding) hubungan yang terputus antara posisi bintang-bintang dengan ramalan yang menjadi kenyataan.
Ramalan Kematian Raja Henry II
….Singa Muda akan mengatasi yang lebih tua; Pada medan perang dalam pertempuran tunggal; Dia akan menembus matanya melalui sangkar emas; Dua luka membuat satu; maka ia meninggal dalam kematian yang kejam.
Itulah ramalan yang disebutkan oleh Nostradamus sebelum wafatnya. Di tahun 1559, Raja Henry II dari perancis bertarung dengan mengendarai kuda melawan seorang pria bangsawan bernama Gabriel, Comte de Montgomery, Seigneur de Lorges.
Dalam pertarungan itu, tombak dari Montgomery menghantam pelindung muka raja Henry II dan mengenai matanya kemudian pecahan tombak lainnya bersarang di pelipisnya. Peristiwa tersebut membuat Raja henry II kemudian terluka dan dirawat selama sepuluh hari dan kemudian meninggal dunia.
Ramalan Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki
“…Panah surgawi hanya dengan bentangannya; Kematian dalam berbicara: sebuah prestasi besar; Bangsa yang bangga direndahkan oleh batu di pohon; Rumor manusia mengerikan, membawa pembersihan, kemudian penebusan.”
Di akhir perang dunia II, Amerika Serikat akhirnya menjatuhkan dua buah bom atom di Jepang tepatnya di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu menimbulkan ratusan ribu korban jiwa bagi Jepang.
Dalam syair Nostradamus berbunyi “batu di pohon” menggambarkan bentuk awan jamur yang melanda langit di atas kota. Bisa juga batu berarti bom, meski muncul paradoks di mana seharusnya tidak-pohon sebagai langit.
Ramalan Tragedi WTC 11 September 2001
Nostradamus menyebutkan bahwa …Langit akan terbakar pada empat puluh lima derajat, Api mendekati kota baru yang besar, ia akan menghancurkan kota mereka, Sebuah hati yang dingin dan kejam, darah akan tercurahkan, Rahmat tidak pada seorang pun.
Banyak orang menganggap bahwa ungkapan itu menjurus pada peristiwa 11 September 2001 dimana sebuah pesawat yang dibajak oleh teroris kemudian menabrak dua gedung ‘World Trade Center’ di Kota New York.
Orang menafsirkan kata empat puluh lima derajat dalam syair Nostradamus sebagai referensi kedekatan New York City untuk lintang 45 atau bangunan yang terbakar akan jatuh telah menciptakan sudut 45 derajat ke tanah.