Biografiku.com | Louis Vuitton Malletier dikenal sebagai pendiri merk Louis Vuitton yang dikenal sebagai sebuah nama merek fashion mewah dan besar di dunia. Produknya pun sudah tersebar di hampir seluruh dunia dan banyak digunakan oleh mereka yang menyukai kemewahan terutama kalangan artis, sosialita maupun para pengusaha kaya. Namun siapa sangka Pendiri Louis Vuitton ini dulunya hidup amat melarat sebelum sukses menciptakan brand paling terkenal dan termewah di dunia. Bagaimana kisahnya?
Biodata Louis Vuitton
Nama | Louis Vuitton Malletier |
Lahir | Prancis, 4 August 1821 |
Wafat | Prancis, 27 February 1892 |
Orang Tua | Xavier Vuitton (ayah), Corinne Gaillard (ibu) |
Dikenal | Pendiri Merk Louis Vuitton |
Biografi Louis Vuitton
Louis Vuitton Malletier diahirkan pada tanggal 4 Agustus 1821 di di wilayah Jura di Perancis. Ia berasal dari keluarga kelas pekerja di Prancis. Ayahnya bernama Xavier Vuitton yang bekerja sebagai seorang petani.
Dan ibunya bernama Corinne Gaillard. Ibu Vuitton meninggal ketika dia baru berusia 10 tahun, dan ayahnya meninggal segera setelah ibunya meninggal. Sepeninggal orang tuanya hidup Louis Vuitton amat melarat dan sangat miskin.
Masa Kecil
Dalam biografi Louis Vuitton diketahui bahwa pada tahun 1835 di usia 13 tahun, bertekad ingin mengubah nasibnya, ia meninggalkan rumahnya sendirian dan berjalan kaki menuju kota Paris. Dia melakukan perjalanan selama lebih dari dua tahun ke Paris. Selama perjalanan ke Paris, ia bekerja sambilan selama perjalanannya dan tinggal di mana pun dia dapat menemukan tempat berlindung.
Dari Anchay, tempat tinggal hingga ke Paris berjarak 470 km. Dia tiba pada tahun 1837 di Perancis pada usia 16 tahun. Pada saat kedatangannya di Paris, di kota itu kemiskinan sedang merajalela. Ia sendiri hidup menggelandang atau tunawisma yang tidur dari tempat ke tempat lain.
Magang Sebagai Pembuat Koper
Kota Paris kala itu juga sedang berubah karena terjadinya revolusi Industri. Setelah lama menggelandang, Louis Vuitton akhirnya diterima bekerja atau magang di bengkel pembuat koper atau kotak penyimpanan bernama Monsieur Marechal.
Di Eropa abad ke-19, pembuatan koper atau box adalah industri kerajinan yang sangat terhormat dan sopan. Hanya butuh beberapa tahun baginya untuk mendapatkan reputasi sebagai salah satu praktisi dibidang kerajinan koper di kota Paris.
Mendirikan Bengkel Pembuat Koper
Pada 1854, saat Louis Vuitton berusia 33 tahun. Ia kemudian menikah dengan Clemence-Emilie Parriaux yang ketika itu berusia 17 tahun. Segera setelah menikah, Ia meninggalkan toko Marechal tempatnya bekerja.
Ia kemudian membuka bengkel pembuatan koper sendiri di Rue Neuve des Capucines kota Paris dan dimulailah sejarah dari merk Louis Vuitton. Empat tahun kemudian pada tahun 1858, Ia memperkenalkan pegangan koper yang berbentuk bundar dan tahan air berbentuk persegi panjang ke pasar yang memiliki bagian atasn yang bundar.
Permintaan ini kemudian memacu banyak permintaan akan produknya. Sehingga hal ini membuat ia melakukan ekspansi dengan membuka bengkel baru yang lebih besar di luar kota Paris.
Produk Yang Terkenal Di Prancis
Dalam biografi Louis Vuitton diketahui bahwa pada saat kekaisaran Perancis di bawah kekuasaan Napoleon III, ia dipekerjakan sebagai pembuat koper atau kotak pribadi Permaisuri Perancis, bernama Eugenie de Montijo. Permaisuri tersebut bahkan puas dengan hasil kerjanya
Permaisuri Perancis inilah yang menjadi jembatan baginya untuk berkenalan dengan para kalangan elit dan kerajaan lain yang kemudian menjadi pelanggan tetapnya hingga sisa kariernya.
Perusahaannya yang semakin besar kemudian pada 1885, perusahaan Ia membuka toko pertamanya luar Prancis di London di wilayah Oxford Street.
Tidak lama setelah itu, karena imitasi produk yang terus-menerus dari koper atau kotak penyimpanannya membuat Vuitton menciptakan pola Kanvas Damier, dengan logo yang bertulisan “marque L. Vuitton déposée”, yang kemudian dikenal dengan L. Vuitton pada tahun 1888.
Louis Vuitton Meninggal
Ia terus bekerja hingga kematiannya di usia 70 tahun pada tanggal 27 Februari 1892. Setelah kematiannya, putranya Georges Vuitton mengambil alih kendali perusahaan dan melakukan ekspansi besar-besaran.
Perkembangan Brand Louis Vuitton
Setelah kematian ayahnya, Georges Vuitton memulai langkah membangun perusahaan menjadi perusahaan fashion yang terkenal di seluruh dunia. Ia mulai memamerkan produknya di Pameran Dunia di Chicago pada tahun 1893.
Pada tahun 1896, perusahaan Louis Vuitton kemudian meluncurkan simbol grafisnya termasuk logo LV. Paten logo ini kemudian terbukti berhasil menghentikan pemalsuan produknya.
Pada tahun yang sama, Georges Vuitton pergi ke Amerika Serikat, disana dia melakukan tur kota-kota seperti New York, Philadelphia, dan Chicago dan menjual produknya.
Pada tahun 1901, Perusahaannya itu memperkenalkan Steamer Bag, sebuah barang kecil yang dirancang untuk disimpan di dalam koper buatan mereka. Itu adalah toko koper perjalanan terbesar di dunia pada saat itu. Toko-toko juga dibuka di New York, Bombay, Washington, London, Alexandria, dan Buenos Aires saat Perang Dunia I dimulai.
Setelah itu, pada tahun 1930, tas Keepall diperkenalkan. Selama 1932, LV memperkenalkan tas Noe. Tas ini awalnya dibuat untuk penjual anggur sampanye untuk mengangkut botol anggur mereka.
Segera setelah itu, tas Louis Vuitton dengan nama Speedy diperkenalkan. Pada tahun 1936 Georges Vuitton meninggal, dan putranya, Gaston Vuitton, mengambil alih kendali perusahaan.
Merek Louis Vuitton dan monogram LV menjadi salah satu merek paling berharga di dunia. Hal ini didasarkan pada studi dari Millward Brown tahun 2010. Louis Vuitton menjadi brand atau merek paling berharga pada abad ke 19 di dunia, tepatnya setelah Gillette dan sebelum munculnya merk Wells Fargo. Merk mewah itu diperkirakan bernilai lebih dari US $ 19 miliar.
Dan Selama enam tahun berturut-turut, Louis Vuitton menjadi merk nomor satu dari sepuluh daftar merek paling besar yang diterbitkan oleh studi BrandZ tahun 2011.
Produk Louis Vuitton
Sejak abad ke-19, Louis Vuitton memproduksi koper dengan kualitas terbaik. Kemudian setelah itu diperkenalkan tas-tas yang ikonik termasuk tas Speedy dan tas Neverfull. Hingga saat ini produk-produk Louis Vuitton terdiri dari berbagai macam bukan hanya tas saja. Terdapat juga baju, tas, sepatu, jam, parfum hingga aksesoris fashion lainnya.
Setiap musim perusahaan yang berdiri tahun memproduksi tas edisi terbatas yang langka yang umumnya hanya tersedia melalui pemesanan di tokonya yang lebih besar. Semua produk perusahaan mempunyai logo inisial LV yang identik.
Perusahaan Louis Vuitton memasarkan produknya melalui tokonya sendiri yang tersebar di seluruh dunia, yang memungkinkannya untuk mengontrol kualitas dan harga produk. Ini juga memungkinkan LV untuk mencegah munculnya produk palsu. Selain itu, perusahaan mendistribusikan produknya melalui situs web perusahaan itu sendiri melalui LouisVuitton.com
Untuk diketahui bahwa perusahaan Louis Vuitton saat ini sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pengusaha asal Perancis bernama Bernard Arnault. Ia juga diketahui saat ini merupakan CEO dari LVMH Moët Hennessy – Louis Vuitton SE, LVMH yang merupakan produsen barang mewah terbesar di dunia. Bernard juga merupakan salah satu orang terkaya di dunia berkat kepemilikan sebagian besar saham di sejumlah merk brand mewah di dunia.