Biografiku.com – Biografi Francisco Pizarro. Pria asal Spanyol ini dikenal dunia sebagai salah seorang penjelajah dan juga penakluk salah satu suku di Amerika Latin yakni Kerajaan inca. Ia juga salah satu orang yang menemukan Atlantik dan Kota Lima, Peru.
Biografi Francisco Pizarro
Biodata
Nama : Francisco Pizarro
Lahir : Cáceres, Spanyol, 26 Juni 1541
Wafat : Lima, Peru, 26 Juni 1541
Orang Tua : Gonzalo Pizarro y Rodríguez (ayah), Francisca González Mateos (ibu)
Istri : Quispe Sisa
Anak : Francisca Pizarro Yupanqui
Kelahiran Fransisco Pizarro
Penakluk Amerika Selatan ini diketahui lahir pada tahun 1475 di Cáceres, Spanyol. Francisco Pizarro merupakan anak dari pasangan Gonzalo Pizarro y Rodríguez (ayah), Francisca González Mateos (ibu).
Berangkat ke Dunia Baru ‘Benua Amerika’
Francisco Pizarro diketahui buta huruf. Meskipun begitu ia memiliki keberanian berangkat ke ‘dunia baru’ yakni benua Amerika yang baru saja ditemukan oleh bangsa Spanyol. Disana Francisco Pizarro ingin mengubah nasibnya dan mencari tantangan baru.
Sama seperti Hernan Cortes, Francisco Pizarro dari tahun 1502 sampai 1509 Pizarro tinggal di Hispaniola, kepulauan Karibia, di daerah yang kini termasuk Republik Dominika dan Haiti.
Menemukan Samudera Atlantik
Rute Perjalanan Francisco Pizarro dilanjutkan pada tahun 1513. Pasa waktu itu ia menjadi anggota ekspedisi di bawah pimpinan Vasco Nunez de Balboa, yang menemukan Samudera Atlantik. Tahun 1519 dia menetap di Panama.
Dari tahun 1522, tatkala Pizarro menginjak umur empat puluh tujuh tahun, dia mengetahui bahwa ada sebuah kerajaan bernama kerajaan Inca dari seorang penjelajah Spanyol Pascual de Andagoya yang pernah mengunjunginya.
Ekspedisi Menaklukkan Bangsa Inca
Dalam Biografi Fransisco Pizarro diketahui bahwa ekspedisinya diilhami oleh penaklukan Mexico oleh Hernando Cortes. Bertekad menaklukkan Kerajaan Inca, ia melakukan percobaan pertamanya tahun 1524-1525 mengalami kegagalan. Dua kapalnya terpaksa putar haluan sebelum menjamah Peru.
Percobaan keduanya tahun 1526-1528, Fransisco Pizarro berhasil menjejakkan kaki di pantai Peru dan memboyong pulang emas, dan orang-orang Indian sebagai budak.
Tahun 1528 dia kembali ke Spanyol. Di sana, tahun berikutnya, Raja Charles V memberi kuasa kepadanya menaklukkan Peru buat kepentingan Spanyol dan memperlengkapinya dengan dana dan segala yang perlu buat ekspedisi itu.
Pizarro kembali ke Panama dan mempersiapkan ekspedisi. Ekspedisi itu berlayar dari Panama tahun 1531. Waktu itu umur Pizarro sudah masuk lima puluh lima tahun.
Kekuatan yang terhimpun dalam ekspedisi itu kurang dari 200 orang sedangkan kerajaan Inca yang akan ditaklukkannya berpenduduk tidak kurang dari enam juta orang!
Menyerbu Kerajaan Inca
dalam biografi Francisco Pizarro diketahui ia mendarat di Peru tahun berikutnya. Bulan September 1532, hanya dengan membawa 177 orang dan 62 kuda, dia menyerbu masuk daratan. Dengan pasukan yang begitu kecil Pizarro mendaki pegunungan Andes yang menjulang tinggi dengan tujuan kota Cajamarca.
Diketahui penguasa Inca bernama Atahualpa mempunyai kekuatan 14.000 prajurit. Tentara “liliput” Pizarro sampai di Cajamarca bulan Nopember tanggal 15 tahun 1532.
Taktik Fransisco Pizarro
Tahun berikutnya, atas permintaan Pizarro, Atahualpa meninggalkan sejumlah besar tentaranya dan hanya dengan dikawal oleh sekitar 5.000 pengikut setianya yang tak bersenjata. datang berunding dengan Pizarro.
Tingkah laku Pizarro membingungkan meskipun selayaknya Atahualpa sudah bisa menangkap gelagatnya. Terhitung sejak orang-orang Spanyol itu menginjakkan kaki di pantai, mereka tanpa basa basi sudah menunjukkan maksud jahatnya dan kekasarannya.
Oleh sebab itu hampir tak masuk akal apa sebab Atahualpa mengijinkan pasukan Pizarro mendekati Cajamarca tanpa hambatan. Kalau saja orang-orang Indian melabrak Pizarro di jalan jalan sempit lereng gunung yang sudah pasti pasukan kuda Pizarro tak punya daya.
Pastilah mereka dengan mudah membabat habis orang-orang Spanyol. Sikap Atahualpa sesudah Pizarro sampai di Cajamarca juga amat mengherankan. Menghampiri pasukan yang jelas-jelas ganas sementara dia sendiri tak bersenjata, betul-betul suatu tindakan gegabah dan tolol.
Menaklukkan Raja Atahualpa
Misteri ini makin menjadi-jadi mengingat taktik kebiasaan orang Inca adalah melakukan serangan mendadak. Pizarro karuan saja tidak menyia-nyiakan peluang emas ini. Dia perintahkan pasukannya melabrak Atahualpa berikut pengawalnya yang tak bersenjata sama sekali.
Pertempuran atau lebih tepatnya disebut penjagalan ini berlangsung hanya sekitar setengah jam saja. Tak seorang serdadu Spanyol pun terbunuh. Yang terluka justru Pizarro sendiri yang tergores sedikit akibat dia melindungi Atahualpa yang dapat ditangkapnya hidup-hidup.
Strategi Pizarro berjalan sempurna. Kerajaan Inca punya sistem struktur terpusat, semua kekuasaan terpancar dari Inca atau Kaisar yang dianggap sebagai setengah dewa. Dengan tertangkapnya Inca sebagai tawanan, orang-orang Indian tak berdaya menahan serbuan Spanyol.
Dengan harapan bisa kiranya memperoleh kemerdekaan kembali, Atahualpa membayar Pizarro sejumlah besar emas serta perak yang harganya mungkin lebih dari $28 juta. Tetapi, hanya dalam beberapa bulan kemudian dia dihukum mati oleh Pizarro.
Menaklukkan Kerajaan Inca
Dalam biografi Francisco Pizarro diketahui pada Bulan November tahun 1533, setahun sesudah Atahualpa tertangkap, pasukan Pizarro masuk Cuzco, ibukota Inca. Pasukan tersebut masuk tanpa pertempuran sedikit pun. Di sana, Pizarro mengangkat seorang raja boneka.
Menemukan Kota Lima, Peru
Tahun 1535 dia menemukan kota Lima yang jadi ibukota Peru. Tahun 1536, raja Inca boneka melarikan diri dan memimpin pemberontakan melawan Spanyol terkepung di Lima dan Cuzco. Sesudah itu Spanyol berusaha keras memulihkan pengawasannya atas seluruh negeri di tahun berikutnya, tetapi baru tahun 1572 pemberontakan betul-betul bisa tertumpas.
Setelah peristiwa tersebut, nama Fransisco Pizarro terkenal sebagai penakluk kerajaan Inca di Peru. Fransisco Pizarro sendiri wafat pada 26 Juni 1541 di Lima Peru.