Biografiku.com | Profil dan Biografi Che Guevara. Tokoh satu ini sangat terkenal seantero dunia karena kisahnya. Che Guevara dikenal sebagai lambang atau ikon dari sebuah revolusi.
Che Guevara merupakan tokoh revolusioner asal Kuba yang melancarkan pemberontakan di sejumlah wilayah di Amerika Latin. Ia juga menjadi salah satu ikon budaya populer anak muda. Berikut profil dan biografi Che Guevara.
Biodata Che Guevara
Nama Lengkap | Ernesto Guevara Lynch de La Serna |
---|---|
Nama Populer | Che Guevara |
Lahir | Rosario, Argentina, 14 Juni 1928 |
Wafat | La Higuera, Bolivia, 9 Oktober 1967 |
Orang Tua | Ernesto Guevara Lynch (ayah), Celia de la Serna y Llosa (ibu) |
Saudara | Juan Martin Guevara de la Serna, Ana Maria Guevara de la Serna, Roberto Guevara de la Serna, Celia Guevara de la Serna |
Istri | Hilda Gadea, Aleida March |
Anak | Aleida Guevara, Hilda Guevara, Celia Guevara, Camilo Guevara, Ernesto Guevara |
Dikenal | Ikon Revolusi, Tokoh Kuba |
Biografi Che Guevara
Bernama lengkap Ernesto Guevara Lynch de La Serna, Che Guevara dilahirkan di Rosario, Argentina tanggal 14 Juni 1928 dan meninggal dunia di Bolivia, 9 Oktober 1967. Ayahnya Guevara bernama Ernesto Guevara Lynch dan ibunya bernama Celia de la Serna. Ia memiliki empat orang saudara.
Masa Kecil
Dia merupakan pejuang revolusi Marxis Argentina dan seorang pemimpin gerilya Kuba. Keluarganya berdarah campuran Irlandia, Basque dan Spanyol. Tanggal lahir yang ditulis pada akte kelahirannya yakni 14 Juni 1928, namun yang sebenarnya adalah 14 Mei 1928.
Sejak usia dua tahun Che Guevara mengidap asma yang diderita sepanjang hidupnya. Karena itu keluarganya pindah ke daerah yang lebih kering yaitu daerah Alta Gracia (Córdoba) namun kesehatannya tidak membaik.
Pendidikan dasar ia dapatkan di rumah sebagian dari ibunya, Celia de la Serna. Pada usianya yang begitu muda, Che Guevara telah menjadi seorang pembaca yang lahap.
Ia rajin membaca literatur tentang Karl Marx, Engels dan Sigmund Freud yang ada di perpustakaan ayahnya.
Masa Remaja
Dalam biografi Che Guevara, Memasuki sekolah menegah pertama (1941) di Colegio Nacional Deán Funes (Córdoba). Di sekolah ini dia menjadi yang terbaik di bidang sastra dan olahraga.
Di rumahnya Che Guevara tergerak hatinya oleh para pengungsi perang sipil Spanyol juga oleh rentetan krisis politik yang parah di Argentina.
Krisis ini memuncak di bawah pemerintahan diktator fasis kiri Juan Peron, seorang yang ditentang Guevara. Berbagai peristiwa tertanam kuat dalam diri Guevara. Ia melihat sebuah penghinaan dalam pantomim yang dilakonkan di Parlemen dengan demokrasinya
Muncul pulalah kebenciannya akan politisi militer beserta kaum kapitalis dan yang terutama kepada dolar Amerika Serikat yang dianggap sebagai lambang kapitalisme.
Seorang Dokter
Meskipun demikian Che Guevara sama sekali tidak ikut dalam gerakan pelajar revolusioner. Ia hanya menunjukkan sedikit minat dalam bidang politik di Universitas Buenos Aires (1947) tempat ia belajar ilmu kedokteran.
Pada awalnya ia hanya tertarik memperdalam penyakitnya sendiri namun kemudian dia tertarik pada penyakit kusta. dan kembali ke daerah asalnya dengan sebuah keyakinan bulat atas satu hal bahwa ia tidak mau menjadi profesional kelas menengah.
Hal ini dikarenakan keahliannya sebagai seorang spesialis kulit. Kemudian pada masa revolusi nasional ia pergi ke La Paz, Bolivia di sana ia dituduh sebagai seorang oportunis.
Dari situ ia melanjutkan perjalanan ke Guatemala dan mencukupi kebutuhan hidupnya dengan menulis artikel arkeologi tentang reruntuhan Indian Maya dan Inca. Guatemala saat itu diperintah oleh Presiden Jacobo Arbenz Guzman yang seorang sosialis.
Penganut Paham Marxisme
Meskipun Che telah menjadi penganut paham marxisme dan ahli sosial Lenin ia tak mau bergabung dalam Partai Komunis. Hal ini mengakibatkan hilangnya kesempatan baginya untuk menjadi tenaga medis pemerintah, oleh karena itu ia menjadi miskin.
Ia tinggal bersama Hilda Gadea, penganut paham Marxis keturunan Indian lulusan pendidikan politik. Orang inilah yang memperkenalkannya kepada Nico Lopez, salah satu Letnan Fidel Castro.
Dalam biografi Che Guevara, Di Guatemala dia melihat kerja agen CIA sebagai agen kontrarevolusi dan semakin yakin bahwa revolusi hanya dapat dilakukan dengan jaminan persenjataan.
Ketika Presiden Arbenz turun jabatan, Guevara pindah ke Kota Mexico bulan September 1954 dan bekerja di Rumah Sakit Umum, diikuti Hilda Gadea dan Nico Lopez. Guevara bertemu dan kagum pada Raúl Castro dan Fidel Castro juga para emigran politik dan ia menyadari bahwa Fidel-lah pemimpin yang ia cari.
Bergabung Dengan Fidel Castro
Ia bergabung dengan pengikut Castro di rumah-rumah petani tempat para pejuang revolusi Kuba dilatih perang gerilya secara keras dan profesional oleh kapten tentara Republik Spanyol.
Alberto Bayo, seorang pengarang “Ciento cincuenta preguntas a un guerilleo” (Seratus lima puluh pertanyaan kepada seorang gerilyawan) di Havana, tahun 1959.
Bayo tidak hanya mengajarkan pengalaman pribadinya tetapi juga ajaran Mao Ze Dong dan Che (dalam bahasa Italia berarti teman sekamar dan teman dekat) menjadi murid kesayangannya dan menjadi pemimpin di kelas.
Latihan perang di tanah pertanian membuat polisi setempat curiga dan Che beserta orang-orang Kuba tersebut ditangkap namun dilepaskan sebulan kemudian.
Memimpin Pemberontakan
Pada bulan Juni 1956 ketika mereka menyerbu Kuba, Che pergi bersama mereka, pada awalnya sebagai dokter namun kemudian sebagai komandan tentara revolusioner Barbutos.
Ia yang paling agresif dan pandai dan paling berhasil dari semua pemimpin gerilya dan yang paling bersungguh-sungguh memberikan ajaran Lenin kepada anak buahnya.
Ia juga seorang yang berdisiplin kejam yang tidak sungkan-sungkan menembak orang yang ceroboh dan di arena inilah ia mendapatkan reputasi atas kekejamannya yang berdarah dingin dalam eksekusi massa pendukung fanatik presiden yang terguling Batista.
Orang Di Belakang Fidel Castro
Dalam biografi Che Guevara, Pada saat revolusi dimenangkan, Guevara merupakan orang kedua setelah Fidel Castro dalam pemerintahan baru Kuba dan yang bertanggung jawab menggiring Castro ke dalam komunisme yang menuju komunisme merdeka bukan komunisme ortodoks ala Moskwa yang dianut beberapa teman kuliahnya.
Che mengorganisasi dan memimpin “Instituto Nacional de la forma Agraria”, yang menyusun hukum agraria yang isinya menyita tanah-tanah milik kaum feodal (tuan tanah), mendirikan Departemen Industri dan ditunjuk sebagai Presiden Bank Nasional Kuba dan menggusur orang orang komunis dari pemerintahan serta pos-pos strategis.
Ia bertindak keras melawan dua ekonom Perancis yang beraliran Marxis yang dimintai nasehatnya oleh Fidel Castro dan yang menginginkan Che bertindak lebih perlahan. Che pula yang melawan para penasihat Uni Soviet.
Dia mengantarkan perekonomian Kuba begitu cepat ke komunisme total, menggandakan panen dan mendiversifikasikan produksi yang ia hancurkan secara temporer.
Pada tahun 1959, Guevara menikahi Aledia March, kemudian berdua mengunjungi Mesir, India, Jepang, Indonesia yang juga hadir pada Konfrensi Asia Afrika, Pakistan dan Yugoslavia.
Menjadi Menteri Perindustrian Kuba
Sekembalinya ke Kuba ia diangkat sebagai Menteri Perindustrian, menandatangani pakta perdagangan (Februari 1960) dengan Uni Soviet yang melepaskan industri gula Kuba pada ketergantungan pasar Amerika.
Ini merupakan isyarat akan kegagalannya di Kongo dan Bolivia sebuah aksioma akan sebuah kekeliruan yang tak akan terelakkan. “Tidaklah penting menunggu sampai kondisi yang memungkinkan sebuah revolusi terwujud sebab fokus instruksional dapat mewujudkannya” ucapnya.
Dan dengan ajaran Mao Ze Dong ia percaya bahwa daerah daerah pasti membawa revolusi ke kota yang sebagian besar penduduknya adalah petani. Juga pada saat ini ia menyebarkan filosofi komunisnya (diterbitkan kemudian dalam “The Socialism and Man in Cuba”, 12 Maret 1965).
Menentang Uni Soviet
Ia meringkas pahamnya menjadi “Manusia dapat sungguh mencapai tingkat kemanusiaan yang sempurna ketika berproduksi tanpa dipaksa oleh kebutuhan fisiknya sehingga ia harus menjual dirinya sebagai barang dagangan”.
Penentangan resminya terhadap komunis Uni Soviet tampak ketika dalam organisasi untuk Solidaritas Asia Afrika di Aljazair (Februari 1965).
Guevara menuduh Uni Soviet sebagai kaki tangan imperialisme dengan berdagang tak hanya dengan negara-negara blok komunis dan memberikan bantuan pada negara berkembang sosialis atas pertimbangan pengembaliannya.
Ia juga menyerang pemerintahan Soviet atas kebijakan hidup bertetangga dan juga atas Revisionisme. Guevara mengadakan konferensi Tiga Benua untuk merealisasikan program revolusioner, pemberontakan, kerjasama gerilya dari Afrika, Asia dan Amerika Selatan.
Di samping itu setelah terpaksa berhubungan dengan Amerika Serikat, ia sebagai perwakilan Kuba di PBB menyerang negara-negara Amerika Utara atas keserakahan mereka dan imperialisme yang kejam di Amerika Latin.
Sikap Che yang tidak kenal kompromi pada dua negara kapitalis mendorong negara komunis untuk memaksa Castro memberhentikan Che (1965, bukan secara resmi tetapi secara nyata.
Untuk beberapa bulan tempat tinggalnya dirahasiakan dan kematiannya santer diisukan. Ia berada di berbagai Negara Afrika terutama Kongo di mana dia mengadakan survei akan kemungkinan mengubah pemberontakan Kinshasa menjadi sebuah revolusi komunis dengan taktik gerilya Kuba.
Ia kembali ke Kuba untuk melatih para sukarelawan untuk proyek ini dan mengirim kekuatan 120 orang Kuba ke Kongo. Anak buahnya bertempur dengan sungguh-sungguh tetapi tidak demikian halnya dengan para pemberontak Kinshasa.
Kematian Che Guevara
Setelah itu Che Guevara kemudian ke Bolivia dan melancarkan pemberontakan disana. Pada tahun 1966, keberadaan Che Guevara tidak diketahui namun banyak yang meyakini ia berada di La Paz Bolivia.
Disana ia melancarkan pemberontakan bersama dengan pasukannya. Pada awal awal pemberontakan, Che Guevara mendapat banyak kesuksesan awal.
Meskipun begitu, Guevara tidak bisa menjalin kompromi dengan para pemberontak lokal. Sehingga ia kesulitan merekrut penduduk lokal untuk bergabung dengannya.
Tanggal 8 Oktober 1967 merupakan hari yang naas bagi Che Guevara. Setelah terlibat kontak senjata dengan tentara pemerintahan Bolivia, Che Gievara tertangkap.
Ia terluka oleh peluru yang bersarang di kaki kanannya. Setelah tertangkap, Guevara kemudian dibawah ke Pardo. Ia ditahan disebuah sekolah tua disana.
Keterlibatan CIA Amerika
Che Guevara di interogasi oleh Kolonel Zenteno pimpinan tentara Bolivia dan Felix Rodriguez seorang agen CIA Amerika. CIA ingin agar Che Gievara bisa agar tetap hidup untuk di interogasi. Namun perintah Presiden Bolivia kala itu muncul untuk segera mengeksekusi mati Che Guevara.
Guevara akhirnya di eksekusi mati pada siang hari oleh Mario Teran seorang Sersan dari Bolivia yang mempunyai dendam Guevara. Ada sembilan kali tembakan mengenai Che Guevara. Ia akhirnya wafat pada usia 39 tahun.
Jasad Che Guevara kemudian dimakamkan di sebuah tempat rahasia di Bolivia, menurut pengakuan CIA. Namun sebelum dimakamkan, tangan Che Guevara di potong sebagai bukti atas kematiannya. Namun menurut pemerintah Kuba Jasad Che Guevara sudha dibawa ke Kuba pada tahun 1997.