Beranda Biografi Biografi Carl Friedrich Gauss – Sang Matematikawan Si Penemu Teori Bilangan

Biografi Carl Friedrich Gauss – Sang Matematikawan Si Penemu Teori Bilangan

Biografiku.com –  Biografi Carl Friedrich Gauss. Ia dikenal sebagai ahli matematika terbesar yang pernah dikenal dunia selain Archimedes, Isaac Newton, dan Leonhard Euler.

Karya-karya yang diterbitkan Gauss dikatakan sangat luar biasa. Pada usia 21 tahun, Gauss menulis Disquisitiones Arithmeticae, sebuah teori bilangan yang sama pentingnya dengan Euclid’s Elements dibidang geometri.

Biografi Carl Friedrich Gauss

Biografi Carl Friedrich Gauss Johann Carl Friedrich Gauss dilahirkan pada tanggal 30 April 1777 di kota Brunswick, Jerman. Ibunya bernama Dorothea Benze dan ayahnya bernama Gebhard Dietrich Gauss.

Ibu Gauss dikenal cerdas, tetapi ia buta huruf. Ayah Gauss memenuhi kebutuhan keluarganya dengan cara apa pun baik itu bekerja pada waktu yang berbeda sebagai asisten penjual, tukang daging, tukang batu, tukang kebun, dan bendahara untuk perusahaan asuransi lokal.

Keluarga Gauss dikenal miskin. Gauss memiliki saudara tiri yang lebih tua bernama Georg dari pernikahan pertama ayahnya, yang berakhir ketika istri pertamanya meninggal.

Masa Kecil

Sejak awal, Carl Friedrich Gauss menunjukkan bakat luar biasa dalam bidang matematika khusunya angka-angka. Ia bisa menghitung sebelum dia belajar berbicara.

Pada tahun 1782, Saat Carl Friedrich Gauss berusia tujuh tahun, ia mulai di Sekolah St. Katherine. Terdapat kisah-kisah lucu saat ia bersekolah dimana dia membuat bingung gurunya dengan menghitung lebih cepat daripada yang bisa dilakukan oleh gurunya yang bernama Büttner.

Meskipun Carl Friedrich Gauss berasal dari keluarga petani sederhana, Gurunya Büttner mengakui bahwa suatu hari anak itu bisa menjadi seorang profesor di universitas yang hebat jika seseorang memberinya kesempatan untuk belajar lebih.

BACA JUGA :  Biografi Satoshi Tajiri - Pembuat Pokemon
Carl Friedrich Gauss Si Anak Ajaib

Gurunya kemudian mengundang ayah Carl Friedrich Gauss ke sekolah untuk mendiskusikan masa depan putranya. Ayahnya pun tidak yakin akan kemampuan anaknya. Dia hanya berharap Carl Friedrich Gauss akan menjadi buruh dan membantu keluarganya.

Gurunya meyakinkannya bahwa bakat Carl Friedrich Gauss sangat tidak biasa dari anak-anak lain seusianya. Ia kemudian mulai dibimbing oleh Martin Bartels seorang matematikawan berbakat.

Bartels yang terinspirasi oleh Carl Friedrich Gauss kemudian mencurahkan kariernya sepenuhnya untuk matematika, yang pada akhirnya membuat ia menjadi seorang profesor.

Pada saat Carl Friedrich Gauss berusia 10 tahun, ia telah membuat terobosan dengan menemukan teorema binomial, suatu prestasi yang benar-benar luar biasa.

Berita tentang si anak genius ini kemudian sampai ke telinga Duke of Brunswick, yang kemudian setuju untuk membiayai pendidikannya.

Dalam biografi Carl Friedrich Gauss diketahui bahwa pada tahun 1788, di usia 11 tahun, ia mulai bersekolah tata bahasa di Martino-Katharineum, di mana ia sangat cerdas dalam hal Matematika, Bahasa Yunani Kuno, Latin, dan Modern.

Pada tahun 1792, saat Carl Friedrich Gauss berusia 15 tahun, ia masuk ke Caroline College. Pada saat dia berusia 18 tahun, dia telah menyelesaikan gelarnya dalam bidang matematika.

Carl Friedrich Gauss sangat bersemangat tentang perkembangan ilmu pengetahuan yang dibuat oleh Isaac Newton, Leonhard Euler, dan Joseph-Louis Lagrange. Namun Pahlawan Carl Friedrich Gauss adalah Archimedes.

Carl Friedrich Gauss kemudian belajar untuk mendapatkan gelar doktor di Universitas Göttingen selama tiga tahun, dimulai pada bulan Oktober 1795.

Dalam hal kecerdasan dan keahliannnya dalam bidang matematika, Carl Friedrich Gauss sudah jauh di depan sebagian besar para profesor matematika di universitasnya.

BACA JUGA :  Biografi Rudolf Diesel, Kisah Penemu Mesin Diesel Yang Meninggal Secara Misterius

Carl Friedrich Gauss membenamkan dirinya dalam bidang matematika modern. Dia juga rajin menghadiri kuliah di bidang linguistik, fisika, dan astronomi. Dia meminjam lebih banyak buku humaniora dari perpustakaan daripada buku-buku matematika.

Meskipun dia tahu kemampuannya sangat istimewa, namun teman-teman mahasiswanya tidak menganggapnya sebagai matematikawan yang sepenuhnya berbakti dan brilian. Mereka menganggapnya sosok yang sederhana dan normal.

Dalam biografi Carl Friedrich Gauss diketahui bahwa saat ia belajar di Universitas Göttingen, pencurahan ide-ide baru Gauss akan mengubah matematika untuk selamanya. Hanya dalam waktu enam bulan, Ia memecahkan masalah yang telah menjadi masalah para matematikawan selama 2.000 tahun.

Gauss menemukan rumus matematika yang membuat semua poligon reguler yang dapat dikonstruksi hanya menggunakan straight edge dan kompas.

Menemukan Teori Bilangan dan Konstruksi Heptadecagon

Dengan penemuan konstruksi heptadecagon ini, Gauss menyadari bahwa tempatnya dalam sejarah sebagai seorang matematikawan akan dikenang.

Carl Friedrich Gauss menyimpan buku harian penemuannya, dimulai dengan heptadecagon. Dalam buku harian itu, terdapat 146 penemuan, namun hilang selama lebih dari 40 tahun setelah kematiannya. Di zamannya sebagai mahasiswa, Gauss membuat banyak membuat penemuan penting misalnya teori bilangan.

Duke of Brunswick terus mendanai karya Gauss, jadi ia bebas untuk menyelidiki bidang apa pun yang menarik baginya. Pada tahun 1801, Saat Carl Friedrich Gauss berusia 24 tahun, ia menerbitkan salah satu karya terbesar dalam sejarah matematika yakni Disquisitiones Arithmeticae.

Dia memilih untuk menulis buku dalam bahasa Latin klasik yang sempurna. Carl Friedrich Gauss menulis sebagian besar buku itu dalam waktu tiga tahun sebelum diterbitkan. Di dalamnya ia mencatat bukti formal dari banyak penemuan sebelumnya.

Disquisitiones Arithmeticae merupakan buku yang menyatukan helai yang terpisah dari sebuah teori bilangan. Di sinilah teori bilangan modern dimulai. Carl Friedrich Gauss mendokumentasikan terobosan signifikan, seperti hukum timbal balik kuadrat, perumusan aritmatika modular modern, dan kesesuaian gagasan yang mendukung pendekatan terpadu untuk teori bilangan.

BACA JUGA :  Biografi BJ Habibie, Seperti Apa Kisah Inspiratif dari Bapak Teknologi Indonesia Ini?

Orang mengatakan Carl Friedrich Gauss telah melakukan yang terbaik dalam bidang teori bilangan sesuai dengan apa yang Euclid lakukan dalam geometri.

Advertisement